Atasan Selalu Memancing Emosi?

4 February 2013 | 10:01

Sikap atasan terkadang tidak bisa ditebak. Sikap atasan ada yang menyenangkan da nada juga yang menjengkelkan. Lalu apakah jika ketemu atasan yang menjengkelkan kita harus langsung resign? Jangan buru-buru memutuskan, ladies. Hadapi sikap atasan yang selalu memancing emosi dengan cara yang elegan agar Anda juga tidak ikut terpancing amarah. Lakukan beberapa pendekatan berikut ini untuk bisa bersikap lebih positif:

Sikap atasan

  • Tempatkan diri anda pada posisinya. Cobalah bayangkan jika Anda berada di posisi atasan. Karena dengan begitu, Anda akan lebih mudah untuk memahami situasi dan konteks yang dihadapi oleh atasan Anda, termasuk kekuatan, tekanan dan juga kelemahannya. Dengan begitu Anda akan lebih toleransi dengan kecerewetannya dan membuat Anda lebih respect terhadap atasan dan diri Anda sendiri.
  • Mirroring. Sikap atasan yang tidak sesuai dengan bayangan Anda sebaiknya dihadapi dengan sikap mirroring atau bersikap dan bertindak sesuai dengan lawan bicara. Misalnya jika atasan humoris, anda bisa mulai memperbanyak stok humor; sedangkan jika bos Anda pendiam, maka Anda juga bisa melakukan hal yang sama.
  • Bantulah atasan untuk mencapai tujuannya. Karena Anda dan atasan merupakan satu tim kerja. Jadi, jika atasan sukses, maka Anda juga sukses. Bersikaplah mendukung atasan Anda untuk bisa mencapai target. Dengan begitu, atasan Anda juga akan lebih bisa menghargai Anda. Misalnya ketika atasan sedang menyiapkan presentasi, Anda bisa membantu untuk mencari bahan presentasi.
  • Jadilah pendengar yang baik. Sikap atasan yang galak dan cerewet pasti akan luluh juga jika Anda mau mendengar, memberikan masukan ketika ia membutuhkannya dan tidak memotong ucapannya. Dengan begitu, atasan Anda akan merasa nyaman berkomunikasi dengan Anda.
  • Bekerjalah sesuai dengan harapannya. Ketika dia berbicara tentang tuntutan-tuntutannya terhadap bawahannya, sebaiknya Anda menyimaknya dengan seksama. Misalnya dia ingin anak buahnya lebih disiplin, mempunyai inisiatif, dan lain sebagainya. Jadi Anda bisa melakukan sesuai dengan perintah dan keinginannya. Jika Anda bisa memenuhi harapannya, maka hubungan yang terjalin juga akan lebih baik. Jika begitu, maka gesekan yang terjadi antara bos dengan anak buah akan berkurang.
  • Berikan reward. Tidak masalah jika sesekali anda memberikan reward pada atasan Anda. Misalnya ketika hari ini dia memperbolehkan Anda untuk cuti, maka lain waktu Anda bisa menambah jam kerja atau menemaninya lembut di kantor. Degan begitu, si bos akan mengenal Anda sebagai pribadi yang bisa dipercaya dan adil.