Jarak usia buah hati harus ditentukan dan direncanakan agar tidak ada istilah “kebobolan”. Jarak usia buah hati membutuhkan pertimbangan tersendiri agar lebih matang. Entah itu Anda ingin menentukan jarak yang dekat antara anak pertama dan kedua, atau justru ingin jarak yang jauh. Semua pertimbangan itu harus bisa membuat kedekatan keduanya nanti antara satu sama lain. Dan pertimbangan untuk menentukan hal ini sebenarnya berbeda dari satu pasangan dengan pasangan yang lain. Lalu bagaimana sebenarnya cara untuk mempertimbangkan penentuan jarak ini?
- Anak dengan jarak usia yang dekat. Jarak usia buah hati yang dekat satu sama lain pastinya membawa tantangan tersendiri, khususnya pada tahun-tahun awal pertumbuhan sang anak. Di masa ini, mereka akan merasa memilih saudara kembar karena masa kelahirannya tidak terlampau jauh bedanya. Mengapa memilih jarak yang dekat? Biasanya pasangan yang memilih jarak dekat adalah mereka yang merasa ingin mengurus kedua anaknya dalam waktu yang bersamaan. Biar capai sekalian untuk setelahnya bisa menikmati hidup. Selain itu, mempunyai anak yang jarak usianya dekat juga mudah untuk menyewa babysitter atau menitipkannya ke tempat penitipan anak. Dan untuk si anak sendiri, dengan mempunyai saudara yang jarak usianya hanya terpaut 1-2 tahun akan membuat mereka lebih mudah untuk saling menyaingi dan sekaligus lebih dekat satu sama lain. Lalu, bagaimana dengan dampak jangka panjang? Anak yang mempunyai rentang usia dekat sebenarnya mengharuskan Anda untuk mengumpulkan uang lebih banyak untuk biaya pendidikannya. Coba pikirkan lagi, apakah Anda mampu menyiapkan biaya-biaya yang dua kali lebih banyak? Jika iya, tidak masalah jika Anda memutuskan untuk memiliki anak dengan jarak usia yang terbilang dekat.
- Anak dengan usia yang terpaut jauh. Jarak usia buah hati yang jauh juga mempunyai tantangannya sendiri. Beberapa pasangan mungkin lebih memilih hal ini daripada jarak usia yang dekat. Kenapa? Karena mereka bisa lebih bernafas setelah mengurus keperluan anak. Artinya, sebagai orang tua, mereka tidak akan terlalu capai jika dibandingkan dengan mengurus 2 anak sekaligus. Selain itu, mereka juga bisa menumpahkan kasih sayang dan perhatian yang lebih focus dan lebih banyak untuk satu anak ini. Jika dilihat dari segi finansial, mereka juga bisa mempunyai lebih banyak waktu untuk mengumpulkan uang untuk kebutuhan pendidikan dan lain-lain. Ketika Anda memutuskan untuk hamil dalam jangka waktu yang agak panjang, Anda jadi mempunyai kesempatan untuk kembali mengencangkan tubuh Anda. Kekurangannya, ketika nanti Anda mempunyai anak kedua dalam rentan waktu yang lama, Anda dan pasangan harus mulai terbiasa untuk terbangun di tengah malam mengurusi bayi Anda yang rewel. Jadi, mana yang akan Anda pilih?