Baru jadi ayah seringkali memunculkan perasaan-perasaan ajaib yang tidak bisa dihindari. Baru jadi ayah bisa dikatakan sebagai perubahan yang paling penting di dalam hidup seorang pria. Ada banyak tanggung jawab baru yang menanti, anggota keluarga baru yang menanti uluran kasih sayang, waktu yang berkurang dan lain sebagainya. Memang hal ini bisa menghilang seiring dengan bertambahnya waktu. Tetapi sebagai seorang istri, Anda juga patut mengerti perasaan apa sajakah itu sehingga Anda bisa mengerti sang suami ketika dia sedang mengalami masa transisi ini.
Perasaan kelima yang muncul adalah rasa takut. Ya, siapapun akan merasa takut pada masa transisi, entah itu tentang pekerjaan atau masalah pribadi seperti ini. pada awal masa ini, biasanya dia diselimuti rasa takut yang menghantui hari-harinya. Banyak ketakutan dan kekhawatiran yang terjadi, misalnya takut tidak mampu menjaga istri dan anaknya dari berbagai hal, takut tidak mampu menjadi ayah yang baik, tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengurus anaknya, tidak bisa mencukupi keluarganya sampai takut melakukan kesalahan-kesalahan tertentu. Ketakutan dan kekhawatiran seperti ini memang normal dialami oleh pria di masa transisi dari seorang suami menjadi seorang ayah.
Baru jadi ayah juga memunculkan perasaan yang keenam, yaitu hubungan dengan pasangan. Perubahan utama yang terjadi adalah waktu berdua dengan pasangan tidak bisa seperti dulu lagi ketika masih pengantin baru atau belum ada bayi. Tadinya mereka merasa bahwa hubungan mereka dengan istrinya sangat erat karena bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama, saling memperhatikan dan saling memelihara satu sama lain. Tetapi setelah sang buah hati lahir, semua yang dilakukan semata-mata hanya untuk keperluan sang buah hati. Bahkan waktu untuk tidur berdua dengan pasangan saja rasanya juga berkurang. Oleh karena itu, sebaiknya Anda bisa mencuri waktu dan bahagiakan suami Anda untuk melakukan hal bersama-sama, misalnya berbincang berdua sambil minum teh hangat dan lain sebagainya. Walaupun sederhana tetapi sangat berarti untuk suami Anda.
Ketujuh, berinteraksi dengan buah hati. Pada minggu keenam sampai kedelapan, buah hati belum bisa memberikan banyak respon yang menggemaskan. Mereka baru bisa menangis. Nah tugas utama sebagai seorang ayah adalah harus bersabar dan terus menunjukkan kasih sayang dan juga perhatian pada sang buah hati. Baru setelah melewati fase pertumbuhannya, sang bayi baru bisa menunjukkan respons balasan terhadap ayahnya.
Baru jadi ayah juga akan mengalami perasaan yang kedelapan, yaitu topic pembicaraan. Sebelum dia menjadi seorang ayah, pria cenderung mentertawai teman-temannya yang menceritakan semua hal yang berhubungan dengan bayi mereka, nah sekarang saatnya dia mengalami hal tersebut. Mulai dari muntahan bayi, jahitan istri, ASI yang sering merembes dan perkembangan apapun yang terjadi pada sang bayi.
Kesembilan, kewajiban sebagai orangtua. Dulu ketika belum mempunyai anak, mereka biasanya memastikan apakah dompetnya sudah dibawa, kompor sudah dimatikan atau belum, kunci mobil sudah dibawa atau belum, dan lain sebagainya. Dan sekarang setelah mempunyai bayi, persiapannya dua kali lebih repot.
Kesepuluh, pelajaran mencintai. Bayi akan mulai belajar untuk mengkoordinasikan fisiknya untuk mengungkapkan cintanya pada sang ayah. Dari sinilah kemudian seorang pria akan menemukan makna sejati dari sebuah kehidupan.