Rumah tangga harmonis adalah salah satu tujuan Anda menikah, bukan? Rumah tangga harmonis akan membuat Anda, pasangan dan anak-anak Anda bahagia dan merasa nyaman satu sama lain. Walaupun pasang surut pasti terjadi dalam pernikahan, tetapi ada hal-hal yang bisa membuat Anda dan pasangan bisa menjadikannya sebagai pelajaran berharga dan kembali menjalani kehidupan keluarga harmonis:
- Memisahkan antara keinginan dan kewajiban. Setiap hubungan pasti mempunyai satu tujuan, begitupun dengan kehidupan rumah tangga. Berkomitmen harus dilakukan dengan cara yang positif dan penuh kasih. Untuk itulah untuk membuat kehidupan keluarga Anda tetap harmonis, mulai pisahkan antara keinginan dan kewajiban. Misalnya Anda ingin lebih dekat dengan suami dan membahagiakannya dengan membuatkan teh setiap sore dan menemaninya mengobrol. Hal ini akan berbeda maknanya jika Anda membuatkannya teh setiap sore dan menemaninya mengobrol hanya sebagai kewajiban. Yakinkan pada diri Anda sendiri bahwa apa yang Anda lakukan adalah murni keinginan Anda, bukan sebagai kewajiban semata. Karena ketika sesuatu dilakukan sesuai dengan keinginan, maka tidak ada kata lelah atau mengeluh.
- Lebih baik memahami daripada bereaksi. Rumah tangga harmonis tdak akan terjadi jika salah satu atau keduanya selalu bereaksi marah atau membela diri sendiri ketika sedang ada masalah. Sebaliknya, Anda dan pasangan harus memahami masalah yang ada dan menyeleaikannya secara baik-baik. Karena antara memahami dan bereaksi mempunyai ruang pilihan untuk mengatasi masalah bersama-sama. Ketika Anda dan pasangan sedang menghadapi masalah, sebaiknya tidak langsung saling menuduh dan marah-marah. Coba bicarakan secara terbuka dan perlahan untuk mencari solusi yang terbaik.
Tidak merasa berkuasa. Rumah tangga harmonis bisa terlaksana jika tidak ada salah satu pihak yang merasa lebih berkuasa, lebih unggul, dan lebih segala-galanya daripada yang lainnya. Karena hubungan yang seimbang merupakan kunci rumah tangga harmonis. Tidak ada pihak yang ada di bawah atau di atas, semuanya sama. Jangan menuruti ego yang Anda miliki untuk mengedepankan kebahagiaan diri sendiri. Ketika Anda sudah berkomitmen untuk memulai rumah tangga bersama pasangan, artinya Anda juga harus membahagiakannya. Tunjukkan pada suami bahwa Anda menyayangi sekaligus menghormatinya. Awalnya mungkin memang sulit tetapi lama-kelamaan akan terbiasa dan terasa ringan untuk dijalankan.