Pengaruh hormon ternyata juga bisa berdampak pada kenaikan berat badan. Pengaruh hormon yang mempengaruhi berat badan seseorang akan lebih susah di-handle daripada kenaikan berat badan yang terjadi selain karena pengaruh hormon. Sebagian orang ada yang berhasil menurunkan berat badan dengan diet ketat dan olahraga. Tetapi sebagian yang lain ada yang tetap kembali gemuk, bahkan bobot tubuhnya bertambah dua kali lipat. Inilah yang dimaksud dengan pengaruh hormonal di dalam tubuh.
Sama seperti system marketing, mempertahankan konsumen lebih sulit daripada mencari konsumen baru. Hal ini juga berlaku pada tubuh, yakni mempertahankan bentuk tubuh yang ideal ternyata lebih sulit dilakukan daripada mendapatkannya. Dan sebagian besar masyarakat menyimpulkan bahwa hal ini terkait dengan pola makan mereka. Padahal yang selalu berhubungan dengan beeat badan bukan hanya pola makan, tetapi juga reaksi yang dihasilkan oleh hormone-hormon di dalam tubuh Anda sendiri. Lalu, apa saja pengaruh hormone terhadap kenaikan berat badan? Berikut uraiannya:
Pertama, hormone bisa memperlambat metabolisme. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Melbourne, ditemukan fakta bahwa perubahan hormone yang terus terjadi selama setidaknya seahun menjalani diet penurunan berat badan bisa memperlambat metabolism dan bisa meningkatkan nafsu makan. Nah, berkurangnya lemak secara drastic di dalam tubuh akan menyebabkan turunnya tingkat hormone yang dihasilkan dari sel lemak (leptin) sehingga metabolism tubuh juga ikut menurun. Setelah itu, ujungnya nafsu makan akan meningkat dan akan berdampak apda kenaikan berat badan. Untuk itulah, sangat dianjurkan untuk mengurangi berat badan secara bertahap dan perlahan agar metabolism tubuh tetap stabil.
Pengaruh hormon yang kedua, diet tidak bisa mengalahkan hormone yang menaikkan berat badan. Orang yang melakukan penurunan berat badan secara drastic justru malah mempunyai tingkat nafsu makan yang naik. Hal ini terjadi karena pembakaran kalori lebih sedikit dan juga peran hormone dalam menciptakan rasa lapar.
Ketiga, hormone pada masa pubertas atau menopause. Tingkat hormone estrogen dan progesterone yang terus naik-turun selama masa pubertas atau menopause bisa menyebabkan berubahnya gaya hidup seseorang serta bisa mengurangi aktivitas fisik karena munculnya rasa lesu. Hal ini kemudian menciptakan melambatnya metabolism tubuh yang kemudian akan membuat para wanita yang sedang dalam masa ini mengalami peningkatan berat badan. Untuk itulah, sangat penting untuk tetap menjaga gaya hidup yang aktif dan sehat selama masa pubertas atau menopause.
Pengaruh hormon yang keempat, hormon genetic. Anda tidak perlu kuatir jika ada anggota keluarga Anda yang bertubuh gemuk. Karena walaupun bersifat genetic dan tidak bisa dengan mudah dikontrol, diet yang sehat juga bisa membuat Anda terhindar dari obesitas. Cara diet yang sehat dan benar adalah dengan menjauhi makanan yang diproses seperti pasta, nasi putih maupun roti tawar karena bisa meningkatkan jumlah insulin di dalam tubuh yang merupakan hormone penyebab kenaikan berat badan. Nah, jika cara ini tidak berhasil, cobalah untuk melakukan pemeriksaan hormonal yang berbasis tiroid untuk memastikan apakah hormonal di dalam tubuh Anda seimbang atau tidak.
Jadi, setelah Anda mengetahui penyebab hormonal terhadap berat badan Anda, sebaiknya Anda sekarang juga sudah mulai sadar akan pentingnya menjaga diri dan faktor hormonal di dalam tubuh Anda. Mari selalu terapkan gaya hidup sehat, cantik.