Seks saat hamil diselimuti oleh beberapa mitos di masyarakat. Seks saat hamil ada berbagai macam dan terkadang bisa membuat para calon Ibu muda menjadi takut. Misalnya bercinta saat sedang hamil bisa memicu kelahiran premature, bisa menyakiti bayi, dan lain sebagainya. Apakah mitos ini semuanya benar? Karena tentunya untuk para pasangan yang sedang menantikan buah hati akan sangat ketakutan dengan adanya mitos ini.
Kehamilan memang bisa membawa banyak sekali perubahan bagi perempuan dan pasangannya. Dan salah satu hal yang bisa berubah adalah perilaku bercinta. Biasnaya memang dokter akan menyarankan seseorang yang kehamilannya beresiko untuk menunda dulu hubungan intim dengan suami sampai memasuki trimester kedua. Sebaliknya untuk calon Ibu yang kehamilannya baik-baik saja atu tidak beresiko, mereka biasanya lebih berhati-hati dalam kegiatan ini. nah berikut ini beberapa mitos yang beredar di masyarakat.
Seks saat hamil mempunyai mitos yang pertama, yaitu seks bisa menyakiti bayi. Mitos ini tentu saja sangat menakuti pria saat bercinta. Para pria khawatir mereka bisa melukai calon bayi mereka dengan Mr Happy mereka. Tetapi faktanya, seks hanya tidak disarankan pada perempuan yang mengalami kehamilan beresiko tinggi. Jadi artinya, mitos ini salah. Karena sebenarnya, seks saat sedang hamil aman bagi sebagian besar pasangan karena bayi terlindungi dengan baik di dalam Rahim. Di dalam sana ada cairan ketuban dan segel tebal berlendir yang berfungsi untuk mengunci serviks agar bisa melindungi bayi dari berbagai macam infeksi. Selain itu, Mr Happy juga tidak terlalu panjang dan lebar sehingga tidak bisa membahayakan bayi.
Mitos yang kedua, orgasme beresiko melahirkan premature. Mitos ini sangat dipercaya oleh banyak orang. Memang jika Anda mempunyai kehamilan yang beresiko tinggi dan mempunyai sejarah melahirkan premature tidak disarankan untuk melakukan hubungan seks. Tetapi sebaliknya, jika kandungan dan kondisi kehamilan Anda baik-baik saja, maka berhubungan seks boleh dilakukan. Bahkan orgasme yang terjadi akan lebih intens ketika Anda berhubungan seks pada saat hamil. Jadi, Anda tidak perlu kuatir dengan mitos ini.
Seks saat hamil juga mempunyai mitos yang ketiga, yaitu seks saat hamil hanya menimbulkan rasa tidak nyaman. Berhubungan seks pada saat hamil memang berbeda dengan berhubungan seks pada saat tidak sedang hamil. Bahkan ketika kehamilan memasuki trimester pertama, perempuan cenderung mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan, misalnya mual, mudah lelah, bad mood dan lain sebagainya. Kondisi tersebut bisa berdampak pada menurunnya gairah bercinta. Sebaliknya, pada kehamilan yang mmasuki trimester terakhir, masalah yang biasanya terjadi adlaah menurunnya kepercayaan diri karena perempuan merasa tubuhnya semakin berisi dan perutnya semakin membesar. Pada kondisi ini, Anda dan pasangan harus melakukan posisi yang tepat, lubrikasi dan juga penyesuaian lain yang bisa membuat Anda dan pasangan bisa menikmati kegiatan intim ini sama seperti saat sebelum hamil.