Menenangkan anak rewel merupakan hal yang gampang-gampang susah. Terlebih jika anak mulai rewel di tengah keramaian sampai menangis menjerit-jerit, tentu akan membuat Anda merasa bingung. Menenangkan anak rewel ternyata bisa diatasi dengan cara berikut ini:
- Sebagai orang tua, Anda harus mengecek kondisi fisik sang anak. Jadi, Anda harus mengetahui apakah dia sedang kebelet buang air, sedang mengantuk atau kondisi lingkungan yang tidak nyaman untuknya. Karena tidak jarang kondisi lingkungan baru atau baju yang tidak nyaman juga bisa membuatnya rewel. Jadi jika Anda mengutamakan kenyamanan fisiknya, maka dia juga akan lebih nyaman dan tenang. Dengan begitu, sikap rewel juga bisa dihindari.
- Berikan gambaran yang jelas pada anak. Sebelum Anda bepergian mengajak sang buah hati, sebaiknya Anda memberikan gambaran pada buah hati Anda apa yang akan mereka jalani dan hadapi. Hal ini berfungsi untuk menyiapkan mentalnya di lingkungan baru. Misalnya Anda berencana untuk mengajaknya berbelanja ke supermarket dan tidak ada agenda untuk membeli mainan. Sampaikan bahwa Anda hanya akan belanja bahan makanan dan bukan mainan. Jelaskan Anda bisa membelikannya mainan minggu depan, misalnya. Hal ini akan membantu sang buah hati untuk lebih memahami apa yang Anda ucapkan. Dan cara komunikasi seperti ini akan berpengaruh positif pada anak sampai dia tumbuh dewasa nantinya. Contoh lainnya adalah ketika akan menghadiri acara ulang tahun, maka Anda juga harus menjelaskan bagaimana suasana dan kondisi di sana. Jika memang dia disuruh menyanyi, maka bantu buah hati Anda untuk mempersiapkan lagu yang akan dinyanyikannya.
- Cobalah untuk memberikan reward atau hadiah jika sikapnya tenang. Sebenarnya pemberian hadiah adalah hak anak secara tidak langsung. Menenangkan anak rewel dengan hadiah ini juga akan menjadi pengingat untuk dirinya sendiri suatu hari ketika dia dalam kondisi seperti ini harus tenang agar mendapat reward. Jadi, dia akan berpikir untuk merespon di kemudian hari.
Menenangkan anak rewel berarti juga menuntut Anda, sebagai orang tua, untuk bersikap lebih terbuka dan kreatif. Misalnya Anda tidak perlu terlalu sering berhenti di toko mainan. Terkadang sebagai orang tua, kita juga penasaran dengan mainan baru tetapi tidak berniat untuk membelinya. Window shopping mungkin menjadi kegemaran Anda, tetapi tentu tidak untuk si kecil. Jika Anda terlalu sering berhenti dan melihat-lihat took mainan, baju dan tas tanpa berniat membelinya, maka jangan heran jika si kecil menangis meraung-raung meminta untuk dibelikan barang tersebut. Sebaiknya, sejak awal Anda tidak perlu ber-window shopping ria ketika mengajak sang buah hati.