Kembangkan Emosi Anak dengan Gaya Pengasuhan Otoritative

28 March 2013 | 08:49

Gaya pengasuhan yang tepat bisa mempengaruhi daya tumbuh dan kembang sang anak. Gaya pengasuhan tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik saja tetapi juga perkembangan emosional, kognitif dan juga social sang anak. Pengasuhan dipercaya sebagai media pengontrol perkembangan anak dikarenakan di dalam pengasuhan ini terdapat interaksi antara anak dan lingkungan yang akan mengajarkan bagaimana caranya untuk beradaptasi, mengenal dan juga memahami konteks lingkungan sosial di sekitarnya.

Gaya pengasuhan

Karena pentingnya pengasuhan anak, maka para ahli juga mengkategorikan pengasuhan anak ini kedalam 3 gaya pengasuhan penting, antara lain:

  • Gaya pengasuhan otoriter (authoritarian style).
  • Gaya pengasuhan permisif (permissive style).
  • Gaya pengasuhan otoritatif (authoritative style).

Pengkategorian ini juga didasarkan pada beberapa factor, seperti kehangatan dalam pengasuhan, strategi pendisiplinan anak, kematangan ekspektasi, gaya komunikasi dan juga kontrol.

Gaya pengasuhan dari ketiga jenis tersebut juga mempunyai ciri yang berbeda-beda. Berikut uraiannya:

  • Gaya pengasuhan otoriter lebih identik dengan penuh kontrol dan disiplin tinggi. Dan gaya pengasuhan ini dianggap sebagai gaya yang paling berhasil mengoptimalkan perkembangan anak karena gaya ini mampu menghasilkan perkembangan sosial yang baik, tingkat kedewasaan yang tinggi dan juga pencapaian akademik yang baik di sekolah. Hal ini dikarenakan gaya pengasuhan ini mempunyai pola yang lebih demokratis, yaitu pemegang kontrol utama adalah orang tua dan tidak memberikan ruang terhadap anak untuk berdiskusi terhadap peraturan yang diterapkan. Gaya ini mampu memberikan disiplin tinggi pada anak dengan tekanan yang sama kerasnya karena mau tidak mau, sang anak harus mengikuti peraturan apapun yang sudah diterapkan oleh kedua orang tuanya. Perkembangan kedewasaan yang terjadi pada anak biasanya akan menghadapi lingkungannya dengan keras, sama seperti gaya didik yang diterapkan padanya.
  • Gaya pengasuhan permisif cenderung lebih memanjakan anak. Sehingga yang seringkali terjadi adalah anak tidak pernah tahu kapan dia benar dan kapan dia salah. Perkembangan yang terjadi adalah sifat egois yang melekat sampai dewasa dan sosial yang kurang. Dengan gaya pengasuhan ini, secara tidak sadar kita hanya mendidik anak sesuai dengan kemauannya saja dan tidak menerapkan kedisiplinan di dalamnya.
  • Gaya pengasuhan otoritatif juga berbeda. Gaya pengasuhan ini lebih membuka peluang diskusi dan menyediakan tempat bagi anak untuk mengerti mana yang benar dan mana yang salah serta dibarengi dengan kematangan emosi anak. Sehingga karakter yang akan dihasilkan adalah karakter yang terkontrol oleh norma dan nilai sosial masyarakat. Gaya pengasuhan yang satu ini lebih menonjolkan gaya demokratis. Orang tua berperan sebagai pengontrol dan anak bisa berkespresi sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Orang tua juga bersikap lebih responsif terhadap kebutuhan sang anak. Dengan gaya pengasuhan yang demokratis inilah kemudian kedewasaan sang anak akan lebih terarah dan dinamis ketika berhadapan langsung dengan lingkungan di sekitarnya.