Mengapa Perempuan Harus Lebih Banyak Menabung?

21 March 2013 | 09:43

Tabungan untuk perempuan adalah hal yang tidak boleh disepelekan. Tabungan untuk perempuan sangat bagus untuk masa depan yang lebih baik karena kian hari kebutuhan hidup semakin meningkat. Namun yang terjadi sekarang kebanyakan ketika akhir bulan, rekening di tabungan hanya sisa saldo sekian ribu rupiah saja. Benarkah hal ini karena penghasilan yang kurang? Ternyata bukan karena itu, tapi karena kesalahan yang dilakukan dalam mengelola keuangan. Akhirnya mind set yang diunggulkan adalah mereka mengabaikan pentingnya menabung, terlebih karena sudah ada suami sebagai pencari nafkah. Tapi pernahkah Anda mengetahui bahwa sebenarnya perempuan harus lebih banyak menabung daripada para pria? Ini dia alasannya:

Tabungan untuk perempuan

  • Hidup lebih lama. Karena rata-rata perempuan hidup lebih lama daripada pria. Jadi untuk mengantisipasi jika kelak sang suami telah tiada, Anda harus mempunyai tabungan untuk masa pensiun. Artinya dengan tiadanya suami, Anda harus sanggup menafkahi diri Anda dan anak-anak Anda lebih lama. Jadi, ketika suami masih aktif bekerja, Anda juga harus aktif menabung. Paling tidak, sisihkan 15% dari penghasilan Anda untuk dana pensiun.
  • Biaya hidup yang lebih besar. Tabungan untuk perempuan harus lebih besar karena biaya hidup perempuan juga lebih besar daripada kebutuhan hidup pria. Jika dirunut lebih jauh lagi, biasanya yang gajinya lebih cepat habis adalah kaum hawa. Karena mereka lebih mudah tergoda untuk membeli sesuatu yang kurang penting.
  • Gaji perempuan lebih rendah daripada gaji pria. Lalu bagaimana caranya untuk bisa menabung? Jawabannya, Anda harus mencari penghasilan tambahan, seperti membangun bisnis kecil-kecilan, mencari side job, dan lain sebagainya.
  • Berorientasi pada keluarga. Tabungan untuk perempuan biasanya akan bertambah jika kita mulai berorientasi pada keluarga. Hal ini terjadi ketika kita sudah menikah dan mempunyai anak. Karena pada fase ini, kita akan melupakan belanja hal-hal yang tidak perlu hanya untuk kesenangan pribadi dan memprioritaskan kebutuhan anak dan suami. Ketika menjadi seorang Ibu, seorang perempuan secara alamiah dituntut untuk lebih bisa mengatur alur keuangan keluarga.
  • Sebagai role model untuk anak-anak. Ibu merupakan sosok panutan bagi anak-anaknya. Kenapa? Karena kecenderungannya adalah anak-anak akan lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Ibu daripada Ayah. Banyak peran yang ditangani oleh sosok Ibu di dalam keluarga, termasuk dalam mengatur keuangan. Dari sini kemudian anak-anak juga bisa mencontoh apa yang dilakukan Ibunya dalam mengelola keuangan. Untuk itulah, Anda harus bisa memberikan contoh yang baik kepada anak Anda.