Pemicu stres pada perempuan bisa berdampak pada kebahagiaannya dan pada pola pikir yang mengikutinya. Pemicu stres yang terjadi pada perempuan diindikasi lebih sering terjadi daripada pada pria. Pekerjaan rumah tangga, kesibukan di kantor, atau bahkan kehidupan percintaan juga bisa memicu terjadi stress pada perempuan. Apakah juga merasakan gejala stress yang membuat Anda lebih mudah merasa marah dan sedih? Mungkin memang Anda sedang sering menghadapi hal-hal yang bisa memicu terjadinya pola stress di dalam diri Anda. Lalu, apa saja yang sebenarnya bisa menyebabkan seorang perempuan menjadi stress? Simak ulasannya berikut ini:
#1 Peran ganda. Di dalam kehidupannya, ada beberapa perempuan yang memegang kendali pada beberapa tanggung jawab dan peran sekaligus. Hal ini terjadi biasanya pada perempuan yang sudah menikah. Misalnya dia akan berperan sebagai bendahara keluarga, asisten rumah tangga, kekasih bagi suami, supir yang mengantar anak-anak pergi sekolah, dan juga karyawan kantor. Hal ini memang terkadang menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi perempuan tetapi tidak jarang juga bisa membuat mereka merasa kewalahan dan sulit untuk menyeimbangkan perannya.
Tidak jarang juga perempuan yang merasa bersalah pada keluarganya karena lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor jika dibandingkan dengan waktu bersama keluarga. Pemikiran seperti ini tidak jarang juga menjadi pemicu munculnta stress di kalangan para perempuan. Hal lain yang kerap memicu stress pada perempuan adalah beban tanggung jawab keuangan yang harus ditanggungnya. Akibatnya, banyak perempuan yang jarang mempunyai waktu untuk dirinya sendiri. Hal inilah yang paling sering memancing tingkat stress ke tingkat yang lebih buruk dari biasanya.
#2 Tidak mempunyai kekuatan (power). Pemicu stres yang kedua ini sering terjadi pada perempuan di seluruh belahan dunia. Yang dimaksud dengan tidak mempunyai kekuatan adalah tidak mempunyai kekuatan untuk bisa mengubah kondisi yang mereka alami. Hal inilah yang kemudian membuat para perempuan merasa terjebak pada kehidupannya sendiri dan tidak tahu bagaimana lagi untuk mengubahnya. Misalnya seorang perempuan yang merasa tidak bahagia dengan kondisi hubungan dengan kekasihnya. Tetapi dia enggan berbuat apa-apa karena takut dianggap tidak laku oleh masyarakat luas karena faktor umur, dan lain sebagainya. Hal ini biasanya yang membuat perempuan bertahan dalam hubungan yang buruk dan tidak sehat.
#3 Hormon. Pemicu stres yang ketiga ini selalu dimiliki oleh setiap perempuan. Karena setiap perempuan pasti akan mengalami perubahan hormone yang cukup ekstrim. Banyak keseimbangan hormone yang berubah ketika perempuan melewati suatu fase, misalnya saat menstruasi, hamil, melahirkan, dan menopause. Perubahan hormone ini bisa menyebabkan efek samping yang tidak nyaman dan suasana jati yang tidak enak.
#4 Peristiwa penting yang terjadi di dalam hidupnya. Peristiwa penting dan besar yang paling berpengaruh pada tingkat stress seorang perempuan adalah kematian pasangan. Hal ini karena perempuan cenderung mempunyai umur yang lebih panjang daripada pria. Dan perempuan dengan mudah bisa merasa sedih dan stress dengan kepergian sang suami. Dan ada satu hal lagi yang ternyata berpengaruh pada tingkat stress seorang perempuan, yaitu pernikahan. Tidak terpikir bukan? Ya, pernikahan biasanya membuat perempuan merasa terobsesi dalam perencanaan sehingga membuatnya tertekan dengan obsesinya sendiri.
$5 Penyebab stres harian. Perempuan adalah yang paling sering mengalami stress walaupun untuk kegiatan sederhana sehari-hari. Kegiatan harian yang bisa menimbulkan tingkat stress meningkat adalah bertengkar dengan suami, anak mendapat masalah di sekolah atau di tempat bermain, mendapat tagihan kartu kredit, mobil menyerempet pagar, dan lain sebagainya.
Untuk mengatasi stress yang muncul, Anda sebaiknya melakukan latihan yoga, meditasi maupun berendam di bathub dengan minyak aromaterapi.