Membangun rumah tangga membutuhkan kerjasama yang solid dan tingkat kepercayaan satu sama lain. Membangun rumah tangga yang baik membutuhkan beberapa komitmen yang harus dijalankan kedua belah pihak. Karena sebenarnya, membangun rumah tangga sama dengan membangun sebuah bisnis. Kedua hal ini mempunyai tugas yang hampir sama persis, yaitu seputar mendelegasikan tugas, membuat anggaran, memotivasi dan juga memberi penghargaan. Untuk setiap tujuan, Anda dan pasangan harus membuat perencanaan, sama seperti yang dilakukan oleh manajemen dalam sebuah perusahaan. Prinsipnya adalah apa yang terjadi di dalam perusahaan juga sama dengan penerapan manajemen di dalam rumah tangga. Berikut ini beberapa strategi bisnis yang juga bisa Anda terapkan untuk kehidupan rumah tangga:
- Miliki prinsip yang sudah disepakati bersama. Konflik dalam pasangan menikah biasanya dipicu oleh hal-hal kecil. Jadi, untuk mengantisipasinya, setiap pasangan menikah harus membuat 5 hal yang paling penting, paling diharapkan dan paling dibutuhkan dari pasangan masing-masing. Misalnya saling menunjukkan kasih sayang, saling mendengarkan atau hal-hal lain yang menjadi prinsip dasar sebuah hubungan. Jadi, Anda bisa menjadikan hal ini sebagai daftar prinsip dasar atau panduan bagi pasangan menikah. Jadi ketika terjadi pertengkaran disebabkan oleh sesuatu yang tidak tercantum di dalam daftar tersebut berarti pertengkaran itu tidak penting dan tidak boleh dibesar-besarkan. Hal ini juga berlaku sama dengan yang terjadi di dunia kerja. Di dunia kerja, perusahaan akan memberitahukan apa saja yang diharapkan dari Anda, kinerja Anda dan selanjutnya mengadakan evaluasi apakah kinerja Anda memenuhi ekspektasi tersebut atau tidak.
- 4 hal positif untuk mengalahkan 1 hal negatif. Membangun rumah tangga yang damai dan sejahtera juga harus selalu berpikir dan bertindak positif. Misalnya ketika Anda ingin mengubah perilaku seseorang, maka Anda harus focus pada hal-hal positif. Mengomel ketika suami melakukan sesuatu yang buruk dan salah di mata Anda tidak akan mengubah apapun. Jadi, daripada Anda sibuk mengomel, sebaiknya sampaikan pesan-pesan positif setiapkali dia melakukan kesalahan. Dengan cara ini, maka suami akan lebih mendengarkan Anda.
- Membagi peran sesuai dengan kemampuannya. Karena setiap manusia terlahir dengan keunikan dan kelebihan berbeda. Dan seseorang akan berkembang dengan lebih baik jika diperlakukan dengan adil sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Di tempat kerja, seorang manajer harus mampu melihat potensi yang dimiliki oleh anak buahnya. Begitu juga dengan kehidupan pernikahan, Anda tidak boleh memberikan tugas yang tidak bisa memaksimalkan kelebihannya yang lain.
- Coba lakukan evaluasi. Membangun rumah tangga juga membutuhkan tahapan evaluasi, sama seperti yang dilakukan perusahaan pada karyawannya. Evaluasi di dalam kehidupan pernikahan bisa berupa masukan, kritikan maupun penilaian dari pasangan.
- Berikan perlakukan istimewa. Sebuah perusahaa harus mampu membuat konsumen percaya dan nyaman dengan produk atau jasa yang dijual. Begitupun degan kehidupan rumah tangga, suami-istri perlu memperlakukan satu sama lain dengan istimewa.