Petik Pelajaran dari Kegagalan Asmara versi Taylor Swift

8 March 2013 | 04:27

Asmara Taylor Swift memang tidak pernah berjalan mulus seperti karirnya yang terus menanjak. Asmara Taylor Swift selalu diwarnai dengan kegagalan setelah baru seumur jagung hubungan itu berlangsung. Penyanyi berusia 23 tahun yang pernah dinobatkan sebagai penyanyi terbaik Grammy Awards ini tidak pernah bertahan lama ketika berhubungan dengan seorang laki-laki. Ada beberapa nama laki-laki tampan yang mengisi hatinya, mulai dari klan Kennedy, Connor kennedy, sampai yang terakhir adalah personel One Direction, Harry Styles. Kita bahkan bisa leluasa mengetahui isi hati di cantik ini tentang kandasnya hubungan-hubungannya tersebut melalui lirik-lirik lagu yang dibuatnya. Dia selalu bercerita tentang caranya memaafkan masa lalu dan tentang ketegarannya. Merasa senasib dengan Taylor? Ini dia pelajaran yang bisa kita petik dari pelantun “We are never ever getting back together” itu:

Asmara Taylor Swift

  • Tidak kembali dengan sang mantan kekasih. Sebagai seorang perempuan tangguh, kita seharusnya bisa move on dan tak perlu lagi mengharapkan kembali dengan mantan kekasih. Hal ini disampaikannya melalui lagu ‘We are never ever getting back together’. Jadi artinya, sebelum kita memutuskan untuk kembali dengan sang mantan kekasih, sebaiknya pikirkan baik-baik apakah si dia benar-benar mau dan bisa berubah. Atau sebaliknya, apa dia hanya tetap menjadi orang yang sama yang hanya bisa menyakiti Anda?
  • Putus bukanlah akhir dari dunia. Asmara Taylor Swift mengajarkan kita untuk menjadi perempuan yang tegar. Tidak bisa dipungkiri bahwa putus cinta memang menyakitkan, tetapi itu bukanlah akhir dari segalanya. Karena kita harus selalu percaya bahwa suatu saat nanti pasti ada the right man yang akan memperlakukan kita dengan sangat baik. Dan dalam masa jomblo, kita sebaiknya melakukan introspeksi diri dan juga membuat resolusi untuk hubungan asmara yang selanjutnya. Hal ini disampaikannya pada lagu ‘Begin Again’.
  • Percaya pada insting. Taylor percaya bahwa insting seorang perempuan mempunyai peranana penting, termasuk dalam urusan percintaan. Hal ini bisa kita lihat dalam lagu ‘I knew you were trouble’ dimana Taylor merasa ada sesuatu yang kurang sreg pada diri seorang laki-laki tapi tetap memaksakan hubungan. Dan memang benar saja, si laki-laki itu memang bermasalah.
  • Tidak ada kata terlambat untuk meminta maaf. Asmara Taylor Swift ibaratnya seperti roller coaster, karena dalam waktu tidak lama sudah ada jalinan asmara baru sampai pada kandasnya hubungan tersebut. Naik turun hubungan percintaannya mengajarkan bahwa minta maaf adalah suatu yang penting. Walaupun mungkin kita membenci seseorang karena telah menyakiti kita, tidak ada salahnya untuk tetap mencoba untuk meminta maaf. Hal ini bisa kita lihat dari lagu ‘Back to December’.